Pertama Mendengar, Terakhir Dilatih: Analisis Jalur Peran Bidan dalam Kesehatan Mental Perinatal di Indonesia

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.35730/jk.v16i2.1330

Abstrak

Latar Belakang: Gangguan kesehatan mental perinatal secara signifikan berkontribusi terhadap morbiditas ibu dan bayi, terutama di negara berpendapatan rendah dan menengah (LMIC) seperti Indonesia. Bidan, sebagai penyedia layanan kesehatan maternal terdepan, memiliki posisi strategis untuk melakukan skrining dan memberikan dukungan kepada perempuan yang mengalami gangguan kesehatan mental. Namun, keterlibatan mereka masih terbatas akibat hambatan sistemik, pendidikan, dan institusional.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan dan pemanfaatan layanan skrining kesehatan mental perinatal oleh bidan di Indonesia.

Metode: Survei cross-sectional dilakukan pada 300 bidan praktik di seluruh Indonesia antara bulan Juni–Agustus 2024. Variabel yang dikaji meliputi karakteristik demografis, pengalaman pelatihan, akses terhadap sumber daya kesehatan mental, pengetahuan skrining, dan perilaku pemanfaatan. Statistik deskriptif dan analisis jalur digunakan untuk menilai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap pemanfaatan skrining.

Hasil: Meskipun memiliki pengalaman klinis rata-rata selama 15 tahun, hanya 9,7% bidan yang pernah menggunakan alat skrining kesehatan mental. Hanya 8,7% yang pernah menerima pelatihan formal terkait kesehatan mental, dan hanya sepertiga yang memiliki akses terhadap panduan terkait. Pengetahuan tentang skrining dipengaruhi secara signifikan oleh akses terhadap sumber informasi terstruktur (β = 1,42; p < 0,001) dan secara langsung memengaruhi pemanfaatan skrining (β = 3,05; p < 0,001). Faktor tidak langsung seperti lama bekerja atau minat terhadap pelatihan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan terstruktur berkontribusi dalam meningkatkan akses terhadap bahan pembelajaran.

Kesimpulan: Meskipun terdapat minat yang tinggi di kalangan bidan, masih terdapat kesenjangan dalam pelatihan, sumber daya, dan dukungan institusional yang menghambat skrining kesehatan mental secara efektif. Penguatan program pelatihan terstruktur dan peningkatan akses informasi merupakan langkah penting untuk memberdayakan bidan dalam layanan kesehatan mental perinatal

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-07-31