Coparenting Model to Preventing the Incidence of Postpartum Blues And Increasing the Success of Exclusive Breastfeeding
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v16i1.1266Abstrak
Kesulitan dalam menyusui dapat meningkatkan risiko terjadinya baby blues (postpartum blues) dan menghambat keberhasilan menyusui secara eksklusif. Dukungan suami dan keluarga merupakan faktor kunci dalam menurunkan kejadian baby blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan pemberian ASI eksklusif dan mengevaluasi pengaruh model coparenting berbasis budaya Bali dalam mencegah baby blues guna meningkatkan keberhasilan menyusui. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods dengan desain explanatory sequential, melibatkan 11 informan (7 pasangan suami istri dan 4 orang ahli) serta 60 responden yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Intervensi dilakukan dengan menerapkan model coparenting Bali "Asah, Asih, Asuh," yang melibatkan peran suami dan mertua dalam mendukung ibu menyusui. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji Wilcoxon, Mann-Whitney, dan Chi-square (α<0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kejadian baby blues sebesar 70% pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi penurunan. Keberhasilan pemberian ASI eksklusif mencapai 76,7% pada kelompok intervensi, dengan perbedaan signifikan (p=0,032). Model coparenting ini diterapkan sejak masa kehamilan hingga periode nifas untuk mendukung keberhasilan ASI eksklusif. Model coparenting berbasis budaya Bali terbukti efektif dalam menurunkan kejadian baby blues dan meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Intervensi ini direkomendasikan sebagai salah satu strategi dalam program promosi menyusui di masyarakat.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Martha Winingsih Gusti Ayu

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.